BILA AL-QURAN BERBICARA

Posted on
  • Wednesday, March 23, 2011
  • by
  • Prolog
  • in
  • Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku dengan wuduk, Aku kau sentuh dalam keadaan suci. Aku kau pegangi, kau junjung dan kau pelajariku engkau baca dengan suara lirih atau pun keras setiap hari. Setelah selesai engkau menciumku mesra, sekarang engkau telah dewasa.

    Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku. Apakah aku menjadi bahan bacaan usang yang tinggal sejarah? Menurutmu, mungkin aku bahan bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang baru belajar mengaji. 

    Sekarang, Aku tersimpan rapi sekali sehingga engkau lupa di mana Aku tersimpan. Aku sudah engkau anggap hanya sebagai pengisi stormu. Kadang kala Aku dijadikan mas kahwin agar engkau dianggap bertaqwa atau Aku kau buat penangkal untuk menakuti iblis dan syaitan. 

    Kini Aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian, kesepian di dalam almari, di dalam laci. Aku engkau pendamkan. Dulu pagi-pagi surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman. Di waktu petang. Aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau. 

    Sekarang seawal pagi sambil minum kopi engkau baca suratkhabar. Waktu lapang engkau membaca buku karangan manusia sedangkan Aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Azzawajalla, engkau abaikan dan engkau lupakan.

    Waktu berangkat kerja pun kadang engkau lupa baca pembuka surah-surahku (Bismillah). Di dalam perjalanan engkau lebih asyik menikmati muzik duniawi. Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat di dalam keretamu. Sepanjang perjalanan, radiomu selalu tertuju ke stesen radio kesukaanmu. Mengasyikkan. 

    Di meja kerjamu tidak terdapat diriku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja di komputermu pun kau putar musik kesukaanmu. Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku. E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kau abaikan. 

    Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu. Benarlah dugaanku bahawa engkau kini sudah benar-benar hampir melupaiku. Bila malam tiba engkau tahan bersengkang mata berjam-jam di depan TV. Menonton siaran televisyen. Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk. Hanya sekadar membaca berita murahan dan gambar sampah. 

    Waktupun cepat berlalu. Aku semakin kusam dalam laci-laci mu mengumpul debu atau mungkin dimakan hama. Seingatku, hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali. Itupun hanya beberapa lembar dariku. Dengan suara dan lafaz yang tidak semerdu dulu engkau pun kini terangkak-rangkak ketika membacaku. Atau waktu kematian saudara atau taulan mu. 

    Bila engkau dikubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya. Apakah TV, radio, hiburan atau komputer dapat menolong kamu? Yang pasti ayat-ayat Allah s.w.t yang ada padaku menolong mu. Itu janji Tuhanmu, Allah s.w.t 

    Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu. Setiap saat berlalu. Dan akhirnya kubur yang setia menunggu mu. Engkau pasti kembali, kembali kepada Tuhanmu. Jika Aku engkau baca selalu dan engkau hayati, Dikuburmu nanti Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan. Yang akan membantu engkau membela diri dalam perjalanan ke alam akhirat. 

    Dan Akulah "Al-Qur'an", kitab sucimu Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu. Peganglah Aku kembali, bacalah Aku kembali setiap hari. Kerana ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat-ayat suci. Yang berasal dari Allah Azzawajalla Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah Yang disampaikan oleh Jibril melalui Rasulmu.

    Keluarkanlah segera diriku dari almari, lacimu. Letakkan Aku selalu di depan meja kerjamu. Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu. Sentuhilah daku kembali. Baca dan pelajari lagilah daku. 

    Setiap datangnya pagi, petang dan malam hari bacalah walau secebis ayat seperti dulu, waktu engkau masih kecil di surau kecil kampungmu yang damai. Jangan engkau biarkan Aku sendiri. Dalam bisu dan sepi.

    0 comments:

    Post a Comment

     
    Powered by Blogger. Blogger templates by Bloggermint